Jumat, 21 Juni 2013

Matahari diapit dua gunung dan jalan menuju gunung menurut Sosiologi

Salam sahabat Blogger, dan sahabat sosiologi

Waktu saya masih pitik dan dalam masa paling imut dulu di TK sampai SD, saya pernah dapat pelajaran ngegambar sama guru saya di TK. 
" Sekarang kita gambar segitiga ya..." teriak bu guru , saya pun dengan bloonnya ngikutin... . terus kita gambar mataharinya, matahari dimana anak anak ? tanya si guru TK, kami pun koor jawab. . . " di langit buukk..." (dimana lagi emang)
demikian tutorial menggambar saya di TK . hasil karya saya sama temen temen di pampang di dinding,. dan bisa di tebak, hasilnya samaaaa semua. yang ngebedain warna gunung sama warna sawahnya doank. 

Saya yakin sobat sobat juga pernah ngalamin hal semacam itu. but, its relevant. setelah sekian tahun berjalan, kita sudah tidak lagi mempertanyakan ada apa dengan dua gunung runcing yang menjepit matahari serta sawah di seberang jalan dengan rumah absurd di sisi lain.

Kreatifitas di negeri ini. mengkhawatirkan.



beginilah kira kira...


Walaupun nyaris kadaluarsa, Sebagai mahasiswa di bidang sosiologi saya mencoba untuk membedah fenomena ini semampu saya. dalam hal ini saya akan menggunkan pisau bedah terupdate dari Tallcot Parsons. yang sebelumnya di tempa oleh auguste comte dan di asah emile durkheim. yupss. Struktural Fungsional. teori yang paling seram dalam sosiologi (menurut saya). dan teori Interaksionalisme Simbolik.

Teori Struktural Fungsional., di kembangkan dengan mengacu pada analogi organismik tubuh manusia. yang saling mendukung dan membutuhkan organ organ lainnya untuk bekerja. bagian bagian ini punya tugas masing masing untuk membuat sistem menjadi seimbang. sehingga jika ada yang absen jalanin tugas, akan merusak keseimbangan sistem. dalam istilah sosiologi kita sering sebut dengan chaos.

menurut Parson, ada 4 komponen penting dalam teori SF ini. A-G-I-L , Adapt=sistem sosial selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang di butuhkan,
Goal Attainment=Tujuan Bersama,
Intergration=Sistem sosial cenderung bertahan pada status equilibrium dan seimbang, dan
Latency= sifat mempertahankan interaksi  yang relatif tetap, dan penyimpangan di respon dengan memperbaharui kesepakatan.

yang terjadi dalam fenomena pendidikan usia dini tersebut adalah injeksi pemikiran yang berorientasi equilibrium,. pelajar takut untuk menunjukkan sisi kreatifitasnya. semuanya di usahakan agar sesuai dengan Buku diktat dan apa yang dicontohkan oleh Guru.

dia tidak dapat menarik kesimpulan sendiri dan lebih banyak meniru bahwa yang banyak adalah yang benar. padahal tidak ada yang salah dan benar dalam menggambar. anak dalam usia ini cenderung tidak berani untuk berkreatifitas dan "berbeda" dari lingkungannya. takut gambarnya di cap jelek dan ketakutan mengeluarkan ide ide tersebut tertanam sampai dewasa-tua.


Secara sederhana, Interaksionalisme simbolik. pertukaran/interaksi dengan cara bertukar simbol simbol yang telah memiliki makna juga terjadi pada fenomena ini. 

yang terjadi dalam fenomena pendidikan usia dini tersebut adalah injeksi pemikiran yang berorientasi equilibrium,. pelajar takut untuk menunjukkan sisi kreatifitasnya. semuanya di usahakan agar sesuai dengan Buku diktat dan apa yang dicontohkan oleh Guru.

dia tidak dapat menarik kesimpulan sendiri dan lebih banyak meniru bahwa yang banyak adalah yang benar. padahal tidak ada yang salah dan benar dalam menggambar. anak dalam usia ini cenderung tidak berani untuk berkreatifitas dan "berbeda" dari lingkungannya. takut gambarnya di cap jelek dan ketakutan mengeluarkan ide ide tersebut tertanam sampai dewasa-tua.

Perspektif interaksi simbolik berusaha memahami perilaku manusia dari sudut pandang subjek. Perspektif ini menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orag lain yang menjadi mitra interaksi mereka. 

Anak adalah Subjek dengan guru dan teman temannya sebagai mitra interaksi. expectasi yang muncul ketika menggambar adalah berusaha sama persis dengan apa yang di contohkan oleh guru. pertimbangan ini, membesarkan anak dalam ketakutan keluar dari tempurung. hampir sama dengan bedahan Struktural Fungsional dalam komponen integracy di atas.


Semoga Bermanfaat. Sekian. 
mohon kritik dan sarannya :)


(ZM)

0 komentar:

Posting Komentar