Saya lagi nggak punya inspirasi buat nulis, entah kemana para
inspirasi. hilang bak di telan lumpur lapindo.
dia yang biasa dengan mudah kutemui di tumpukan tugas, koran bekas, toilet, nasi panas, kuburan, lampu merah, kaleng peminta-minta, hujan, asbak, dan toples kuaci. kini se inci batang tubuh pun tak nampak. ah, aku kesepian.
tapi kulihat inspirasi itu tak pernah sepi berada di gedung gedung mewah, di
panggung-panggung berkarpet merah. dan sorotan lampu cerah. dan jika sesekali kupanggil, ia pura pura tak melihat, menutup telinga dan berlagak tidak kenal.
mungkinkah ia sudah bisa di
bayar, sudah bisa berlangganan perbulan.
" Segeralah Berlangganan inspirasi, perbulan dua
juta…bersedia di antar ke rumah " , mungkin begitu ia menjual dirinya.
……fiuh, sinting!
Semangat gan. tulis saja apa apa yang ada di depan pandangan. yang penting goblog :D
BalasHapuswakakaka
BalasHapusmakasih gan, kadang2 emg otak ne ga mau kerjasama : hahhaa