Minggu, 09 Oktober 2011

Download E-Book Menguak rahasia kemajuan China

Filled under:

Download E-Book Menguak rahasia kemajuan China





Kisah diawali dengan matinya seorang petani Ding Zuomang dari Desa Luying karena terlalu vokal menuntut pembebasan pajak yang semakin mencekik leher petani desa. Kisah kedua adalah pembantaian 4 petani Desa Zhang yang dilakukan oleh kader partai desa yang murka karena para petani tak mau diperas dengan berbagai pajak ngawur yang mereka ciptakan. Cerita ketiga adalah tragedi Desa Gao, yang mengumbar keangkaramurkaan Zhang Jidong untuk mengobrak-abrik penduduk desanya sendiri karena adanya perlawanan petani. Tragedi keempat terjadi di Desa Wang, Kecamatan Baumiao. Seluruh peristiwa itu terjadi di Provinsi Anhui, Cina, dalam rentang tahun 1992-1996. Itu artinya terjadi pada abad 21 di mana hak asasi dan keadilan di depan hukum harusnya sudah ditegakkan.
Ketika seorang petani berteriak, “tak seorangpun dapat melebihi hukum.” Dengan entengnya seorang pejabat mencemooh: “Kau benar-benar percaya omong kosong yang kau lihat di TV dan kau baca di Koran-koran mengenai aturan hukum? jangan tolol. Mungkin di Amerika seorang pejabat lokal dapat mendakwa presiden – tapi itu di Amerika, bukan Cina. Biar kuberi tahu, ini Cina, di sini manusia yang mengatur, dan aku mengaturmu!”
Kisah nyata ini menjadi kontroversial di Cina dan sempat dilarang oleh pemerintah. Karena bisa menjatuhkan citra bangsa Cina dengan sederet cap negative: korup, sadis, rakus, dsb. Tapi 10 juta kopi bajakannya sempat beredar di pasar gelap di Cina dan kini bahkan sudah beredar di banyak negara.  
Kekuatan kisa nyata ini adalah pada gaya bertutur yang seolah didramatisasi hingga membuat pembaca ikut merasakan penderitaan para petani. Padahal bahan dasar penulisan buku ini adalah hasil riset Chen Guidi dan Wu Chuanto, yang tak lain adalah suami-istri yang menaruh perhatian pada masalah social ekonomi bangsanya.
Kisah ini boleh jadi tak hanya terjadi di Cina, tapi bisa saja hadir di halaman depan republik kita ini, tentu dengan sedikit kecanggihan modus operandi-nya.

Posted By UnknownMinggu, Oktober 09, 2011

Sabtu, 08 Oktober 2011

Download E-Book Menguak Misteri Muhammad

Filled under:


Download Ebook Menguak Misteri Muhammad



Kategori:Buku
JenisAgama & Kepercayaan
Penulis:Prof. David Benjamin Keldani

Kepalsuan ajaran Gereja terbongkar bersama ayat-ayat palsu yang dinisbahkan kepada Daud, Yohanes, Yesus, dan sebagainya. Misteri nabi Muhammad dalam Bible (alkitab) akhirnya berhasil dibongkar melalui penelitian yang dilakukan oleh seorang mantan pastur, Prof.David Benjamin Keldani, berjudul Menguak Misteri Muhammad.

Prof. David Benjamin Keldani adalah seorang mantan pastur Katholik Roma sekte Uniate-Chaldean. Ujarnya: "Kepindahan saya ke Islam tak lain karena hidayah Allah. Tanpa bimbingan-Nya, semua pengetahuan, penelitian untuk menemukan kebenaran ini mungkin hanya akan membawa kepada kesesatan. Begitu saya mengakui keesaan mutlak Tuhan, maka nabi Muhammad SAW pun menjadi pola sikap dan perilaku saya

David Benjamin Keldani
David Benjamin Keldani lahir pada tahun 1867 di Urmia, Persia. Setelah masuk Islam, David Benjamin Keldani mengganti namanya menjadi Abdul Ahad Dawud. Ia adalah seorang mantan pendeta katolik Roma dari sekte Uniate-Khaldean. Ia mengenyam pendidikan sejak kecil dikota itu. Dari 1886-1889 (3 tahun) ia menjadi staf pengajar Arbischop of Canterbury's Mission untuk Assyrian (Nestorian) Christians di Urmia.

Penobatan sebagai pendeta dan perjalanannya
Pada tahun 1892, ia diutus oleh Kardinal Vaughan ke Roma. Disana ia mempelajari filsafat dan teologi pada Propaganda Fide College, dan pada tahun 1895 dinobatkan sebagai pendeta. Pada tahun 1892 ia menulis serangkaian artikel di The Tablet tentang “Assyria, Romawi, dan Canterbury”; dan juga pada Irish Record tentang “keotentikan Pentateuch”. Pentateuch adalah lima kitab perjanjian lama yang terdiri atas Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Ia mempunyai beberapa terjemahan Ave Maria dalam bahasa berbeda-beda yang diterbitkan di Illustrated Catholic Missions.

Ketika berada di Istanbul, dalam perjalanannya ke Persia pada tahun 1895, ia menulis serangkaian artikel panjang tentang “Gereja-Gereja Timur” dalam bahasa Inggris dan Perancis di surat kabar harian yang terbit disana dengan nama The Levant Herald. Pada tahun 1895, ia bergabung dengan French Lazarist Mission di Urmia, dan terbit untuk pertama kali dalam sejarah misi itu sebuah majalah berkala dalam bahasa Syria yang bernama Qala-la-Syara (Suara Kebenaran).

Pada tahun 1867, ia diutus oleh dua uskup besar Uniate-Khaldean dari Urmia dan Salmas untuk mewakili Katolik Timur pada Kongres Ekaristi yang diselenggarakan di Paray-le-monial, Perancis, dibawah pimpinan Kardinal Perraud. Tentu saja, ini adalah undangan yang resmi. Makalah yang dibacakan di kongres oleh Benjamin disiarkan dalan Tawarikh Kongres Ekaristik dan disebut disebut “Le Pellerin”. Dalam makalah ini, Khaldean Arch-Priest (begitu gelar resminya) menyesalkan sistem pendidikan Katholik dikalangan Nestorian, dan meramalkan kemunculan yang sudah dekat dari pendeta Rusia di Urmia.

Pada tahun 1888, Benjamin kembali lagi ke Persia. Di kampung halamannya, Digala, sekitar 1 mil dari kota, ia membuka sekolah gratis.

Tahun berikutnya ia dikirim oleh otoritas Gereja untuk memimpin Keuskupan Salmas, dimana konflik yang tajam dan berbau skandal antara Uskup Besar Uniate, Khudabash, dan para Bapa Lazarist yang sudah berlangsung lama telah mengancam terjadinya perpecahan.

Khotbah terakhir
Pada tahun 1900, Bapak Benjamin menyampaikan khotbah terakhirnya dan patut dikenang dihadapan banyak sekali jemaat, termasuk orang Armenia yang non-Katholik dan lain-lainnya, didalam Katedral Khorovabad St. George, Salmas. Pokok bahasan sang pengkhotbah adalah “Abad Baru dan Manusia Baru”. Ia mengingatkan kepada fakta bahwa misionaris Nestorian, sebelum munculnya Islam, telah mengabarkan ajaran-ajaran Yesus (injil) diseluruh Asia; Bahwa mereka memiliki banyak lembaga di India (khususnya pantai Malabar), di Tartar, Tiongkok, dan Mongolia; dan bahwa mereka menerjemahkan kitab Injil kedalam bahasa Turki, Uighur, dan bahasa-bahasa lainnya; Bahwa misi-misi Katholik, Amerika, dan Anglikan, meskipun mereka telah melakukan sedikit kebaikan untuk bangsa Assyro-Khaldean melalui pendidikan dasar, telah memecah bangsa itu di Persia, Kurdistan, dan Mesopotamia menjadi banyak sekali sekte yang bermusuhan; dan bahwa upaya-upaya mereka ditakdirkan untuk menyebabkan keruntuhan yang terakhir. Konsekuensinya, ia menganjurkan kepada orang-orang pribumi untuk melakukan pengorbanan agar dapat berdiri diatas kaki sendiri sebagai manusia sejati, dan tidak tergantung pada misi-misi asing, dan sebagainya.

Ucapan-ucapannya menyinggung para misionaris. Khotbah ini segera mendatangkan Delegasi Apostolik, Mgr. Lesne dari Urmia ke Salmas. Ia tetap menjadi teman yang terakhir bagi Benjamin. Mereka berdua kembali ke Urmia. Sebuah misi Rusia baru sudah diadakan di Urmia sejak tahun 1899. Kaum Nestorian dengan antusias memeluk agama Tsar untuk seluruh Rusia.

Lima misi yang besar dan angkuh (Amerika, Anglikan, Perancis, Jerman, dan Rusia) disertai universitas-universitas mereka, pers yang didukung oleh kalangan agamawan yang kaya, para konsul dan duta besar, berusaha keras mengajak sekitar 100.000 orang Assyro-Khaldean untuk pindah dari Bid'ah Nestorian ke salah satu dari lima bid'ah itu. Tetapi misi Rusia segera melampui misi-misi lainnya, dan misi inilah pada tahun 1915 mendorong bangsa Assyria dari Persia dan juga suku-suku pegunungan Kurdistan, yang kemudian pindah ke Salmas dan Urmia, untuk angkat senjata melawan pemerintah mereka masing-masing. Hasilnya adalah separuh pengikutnya lenyap dan sisanya terusir dari kampung halaman mereka.

Berpindah agama
Pertanyaan besar yang sudah lama berkecamuk dalam benak pendeta ini sekarang mendekati klimaksnya: "Apakah agama Kristen, dengan banyak sekali bentuk dan warnanya, dan dengan naskah-naskah sucinya yang tidak otentik, palsu, dan menyimpang, adalah agama Tuhan yang sejati?"

Pada musim panas tahun 1900, ia pensiun dan tinggal di villa mungilnya ditengah-tengah kebun anggur dekat air mancur Challi Boulaghi yang terkenal di Digala, dan disana selama sebulan ia habiskan waktunya untuk sembahyang dan meditasi, membaca berulang-ulang naskah-naskah suci dalam teks-teks aslinya. Krisis pun berakhir dengan pengunduran resmi yang dikirimkan ke Uskup Agung Uniate, Urmia, dimana ia secara terbuka menjelaskan kepada Mar (Mgr.) Touma Audu mengenai alasan-alasan dia melepaskan fungsi kependetaannya. Segala upaya yang dilakukan oleh otoritas kependetaan untuk membatalkan keputusannya sia-sia belaka. Tidak ada perselisihan atau permusuhan pribadi antara Benjamin dan para atasannya.

Selama beberapa bulan Mr. Dawud – begitulah panggilannya sekarang – dipekerjakan di Tibriz sebagai inspektur di Kantor Pos dan Bea Cukai Persia dibawah para ahli Belgia. Kemudian ia ditugaskan sebagai guru dan penerjemah Putera Mahkota Muhammad Ali Mirza.

Pada tahun 1903, sekali lagi ia mengunjungi Inggris dan disana ia bergabung dengan komunitas Unitarian. Pada tahun 1904 ia dikirim oleh British and Foreign Unitarian Association untuk menangani masalah pendidikan dan penerangan ditengah masyarakat desanya. Dalam perjalanan menuju Persia ia mengunjungi Istanbul; dan setelah mengadakan beberapa wawancara dengan syeikh Islam yang bernama Jamaluddin Effendi dan beberapa ulama lainnya, ia memeluk agama Islam. (dari wikipedia)

Posted By UnknownSabtu, Oktober 08, 2011

Rabu, 05 Oktober 2011

Kreasi Unik Tutup botol dijadikan perhiasan

Filled under:

Pernah melihat tutup botol ? tentu saaja, sekarang zamannya zaman serba instant, semuanya di kaleng, di botol dan di kemas. tapi efeknya, ya tentu saja, populasi sampah akan mengalahkan populasi manusia. tetapi, beberapa manusia kreatif menjadikan sampah sampah itu sebagai perhiasan yang unik dan (mungkin) elegan..

check it out !!



Gelang

Var. Bunga

Kalung

Kalung

Cincin, cobalah sebagai alternatif untuk melamar pasangan anda

ada yang tau ini apa ?


Posted By UnknownRabu, Oktober 05, 2011

Struktur Sosial

Filled under:


A. Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
v     George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
v     George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
v     William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
v     Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
B. Ciri-ciri Struktur Sosial
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.
Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb: a.Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2.   Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
D. Bentuk Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1. Stratifikasi Sosial
    Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
    Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.
    Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
    Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
    1. Stratifikasi Sosial Tertutup
      Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
      2.   Stratifikasi Sosial terbuka
      Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
      Bentuk-bentuk mobilitas sosial: 
      a. Mobilitas Sosial Horizontal
      Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan mobilitas.
      b. Mobilitas Sosial Vertikal
      Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
      Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
      #Vertikal naik
      Status dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
      #Vertikal turun
      Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
      c. Mobilitas antargenerasi
      Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
      c. Stratifikasi Sosial Campuran
      Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.
      Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
      a. Dasar ekonomi
      Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
      1)      Golongan Atas
      Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
      2)      Golongan Menengah
      Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
      3)      Golongan Bawah
      Terdiri dari buruh tani dan budak.
      b. Dasar pendidikan
      Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
      c. Dasar kekuasaan
      Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
      Dampak adanya stratifikasi sosial:
      a. Dampak Positif
      Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
      b. Dampak Negatif
      Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
      B. Diferensiasi Sosial
      Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis diferensiasi antara lain:
      a. Diferensiasi ras
      Ras adalah su8atu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.
      b. Diferensiasi suku bangsa
      Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
      c. Diferensiasi klen
      Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
      a. Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal)
      Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
      b. Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)
      Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
      d. Diferensiasi agama
      Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
      e. Diferensiasi profesi
      Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
      f. Diferensiasi jenis kelamin
      Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan perempuan yang memiliki derajat yang sama.

      Posted By UnknownRabu, Oktober 05, 2011

      Pengantar Sosiologi

      Filled under:


      1. Pitirim Sorokin

      Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
      2. Roucek dan Warren
      Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
      3. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf

      Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
      4.  J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers

      Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

      5.  Max Weber
      Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
      6. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi

      Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
      7. Paul B. Horton
      Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
      8. Soejono Sukamto
      Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
      9.  William Kornblum
      Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
      10. Allan Jhonson
      Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
      11. Emile Durkheim
      Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
      Selain itu ada juga beberapa definisi Sosiologi di bidang pendidikan menurut para ahli:
      1. F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
      2.  H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
      3. ProfDR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
      4. F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
      5. E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
      6. Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.

      Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
      Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum.

      Posted By UnknownRabu, Oktober 05, 2011

      Tuhan, Izinkan Aku menjadi Pelacur ( Muhidin M Dahlan )

      Filled under:



      Ini adalah buku yang paling mengganggu pikiran saya selama berbulan bulan, saya di pinjami buku ini oleh seorang aktifis di salah satu organisasi kemahasiswaan, sebagaai bahan perbandingan untuk bekal mendalami filsafat dan beberapa serpihan ilmu sufistik.
      Muhidin M dahlan sendiri, pengarang buku sekaligus juga merupakan aktifis senior dalam organisasi yang saya juga ikut tergabung di dalamnya ketika di hubungi terkait fenomenalnya novel ini, menolak memberikan keterangan.

      Sinopsis


      Buku ini mengisahkan ulang perjalanan seorang muslimah yang menjadi pelacur. Awalnya, Nidah Kirani, seorang mahasiswi dan aktivis jemaah Islam yang mencita-citakan tegaknya Islam kaffah dalam Daulah Islamiyah Indonesia, mengalami kekecewaan yang dalam. Sebab spiritualitas kawan sepergerakannya ternyata biasa-biasa saja, dan di samping itu dia merasa dibodohi karena tidak tahu program dan arah gerak jemaah. Pemikiran jemaah dinilainya sebagai dogma-dogma yang tak masuk akal. Maka Nidah Kirani memberontak dan lari dari jemaah dan mulai mencoba hidup baru secara bebas. Dia lalu bergaul dengan kehidupan malam, seks, dan narkoba. Lalu menjadi perempuan penganut free-sex yang liar dan akhirnya menjadi pelacur profesional, di bawah seorang germo yang juga dosennya sendiri sekaligus anggota DPRD dari sebuah fraksi yang sering meneriakkan tegaknya Syariat Islam. Semua perilakunya ini dilakukannya karena kekecewaannya yang dalam, di samping untuk memberontak kepada Tuhan yang dianggapnya telah menghancurkan dirinya. Pada akhirnya, dia melakukan perenungan, dan sampailah dia pada suatu kemantapan untuk menjadi seorang pelacur, sebagai upaya untuk memaknai eksistensi dirinya, sekaligus untuk menunjukkan bahwa menjadi pelacur berarti menguasai dan menundukkan laki-laki, bukan dikuasai dan ditundukkan laki-laki seperti halnya dalam sebuah lembaga pernikahan.

      Beberapa Catatan Kritis
                     
      a. Stigma Negatif Terhadap Gerakan Islam

      Buku ini menarik untuk dibaca dan menantang. Terutama bagi para aktivis gerakan Islam. Sebab yang dikisahkan adalah perjalanan seorang aktivis gerakan Islam. Tapi, yang lebih penting adalah, apa sebenarnya tujuan penulis buku dengan bukunya ini? Dengan melihat maraknya seruan menerapkan Syariat Islam belakangan ini, maka buku ini dapat dipahami posisinya. Yaitu secara tidak langsung ingin membentuk citra negatif bagi gerakan Islam yang ingin menegakkan Syariat Islam. Caranya adalah mengekspos perilaku oknum mantan anggota gerakan yang justru kontradiksi dengan Syariat Islam itu sendiri, seperti mengkonsumsi narkoba dan seks bebas. Juga dengan mengekspos perilaku bejat oknum anggota DPRD yang konon dari fraksi yang memperjuangkan Syariat Islam. Semua ini bertujuan agar masyarakat tidak mempercayai lagi perjuangan untuk menegakkan Syariat Islam, karena toh perilaku para aktivisnya sangat munafik, bejat, dan amat jauh dari Syariat.
      Seharusnya, kita bisa melihat secara dewasa fenomena tersebut. Ide-ide (sebagian) gerakan Islam yang dirasakan sebagai dogma, memang faktual adanya. Tapi itu tentu tidak bisa digeneralisir. Apakah semua gerakan Islam mendogma para aktivisnya? Apakah semua gerakan Islam memperlakukan aktivisnya seperti kerbau yang dicocok hidungnya tanpa boleh berpikir dan mendiskusikan ide-ide gerakan?
      Begitu pula perilaku menyimpang dari Syariat Islam, juga faktual adanya pada sebagian aktivis. Tapi apakah itu berarti Syariat Islam yang salah? Apakah ide Negara Islam yang salah? Apakah Tuhan yang salah? Mengapa kita tidak menyalahkan sistem sosial sekuler yang menciptakan ruang-ruang bagi perliaku liberal yang bejat? Mengapa kita tidak menolehkan perhatian kita pada struktur masyarakat kapitalis sekarang, yang melahirkan ketidakadilan dan ketimpangan, sehingga lahir orang-orang termarjinalkan seperti anak jalanan dan pelacur? Mengapa semua keburukan ini mesti dialamatkan kepada Tuhan? Mengapa?     

      b. Menyisipkan Pandangan Kufur

                      Hubungan pandangan hidup (filsafat) dan sastra sangatlah erat. Sastra seringkali meruapkan ekspresi dari pandangan hidup atau filsafat yang dianut penulisnya. Wellek dan Waren dalam Theory of Literature (1956:110) mengatakan,”Frequently literature is thought of as a philosophy, as ideas wrapped in form, and it is analyzed to yield leading ideas.”
                      Maka, buku karya Muhidin M. Dahlan ini juga dapat dianggap sebagai pengungkapan ideologi atau pandangan-pandangan hidup penulisnya. Sayangnya, bukan ide Islam yang menjadi substansi atau roh dari karyanya, melainkan ide-ide kafir. Misalkan saja, pandangan penulis bahwa agama adalah candu masyarakat, yang menipu manusia dari hakikat kehidupan, benar-benar sejalan dengan pandangan Karl Marx. Perhatikan ungkapan penulis di halaman 236-237 :

      “Kuberitahukan kepada kalian semua. Hai semuanya:masyarakat bumi adalah masyarakat pecanduyang sudah sangat jauh lari dari esensi mereka hidup. Mereka bisa bertahan hidup hanya dengan candu. Kulihat mereka sekarang dalam kondisi mabuk. Hidup mereka menjadi stagnan, mandek. Bagaimana tidak, inti hidup sendiri, yang memandu kehidupan mereka, ialah keyakinan tentang Tuhan yang tak pernah jelas dan sesungguhnya rapuh.”

      Bandingkan khotbah Muhidin itu dengan ungkapan Karl Marx (w. 1883) :

      “Religion is the sigh of the oppressed creature, the hearth of a hearthless world, just as it is the spirit of a spiritless situation. It is the opium of the people.” (Agama adalah keluh-kesah dari makhluk tertindas, kalbu dari suatu dunia yang tak berkalbu, dan jiwa dari suatu situasi yang tak berjiwa. Agama adalah candu bagi rakyat).

      (Lihat Karl Marx, “Contributin to The Critique of Hegels Philosophy of Right”, dalam On Religion, hal. 41-42)

      Jadi, apakah Muhidin M. Dahlan seorang Marxis? Wallahu a’lam. Yang jelas, dalam karyanya bisa ditemukan serat-serat pemberontakan dan pelecehan terhadap agama, sebuah ciri khas Marxisme.
      Ide-ide kafir lainnya yang cukup kental dan bisa dirasakan, adalah kebebasan (liberalisme). Dalam arti tidak adanya keterikatan dengan sebuah norma yang baku. Norma agama dianggap sebagai dogma yang MUSTI dihancurkan. Ini juga khas filsafat Barat, khususnya filsafat eksistensialismeyang sangat menuhankan kebebasan (Lihat, “Eksistensialisme: Keberadaan Manusia”, dalam Ide-Ide Besar Sejarah Intelektual Amerika, Suparman dan Malian, 2003, hal. 9). Maka ketika penulis mempropagandakan kebebasan dengan melukiskan Nidah Kirani yang menikmati eksistensi dirinya sebagai pelacur, yang begitu melecehkan pernikahan, yang mempersetankan agama dan Tuhan, semua itu jelas adalah ekspresi dari kebebasan. Yang kufur, liar, dan tidak bertanggung jawab.  
                     
      c. Bahasa Vulgar
                      Jika kita hendak mencari karya sastra dengan bahasa yang vulgar, kasar, buku Muhidin M. Dahlan dapat diambil sebagai sampelnya. Bahkan saking vulgarnya, ada dua halaman dalam buku itu yang disensor dengan tinta hitam, sehingga beberapa kata atau sebaris kalimat tidak bisa dibaca (hal. 102-103).
                      Diksi (pilihan kata) yang disajikan terkadang mengesankan, bahwa penulis adalah orang yang tidak punya tata-krama dan tidak berpendidikan. Dengan permohonan maaf, kami sajikan contohnya di halaman 194  :

      “”Hubunganku dengannya tak kurang dan tak lebih semata hanya seksnya saja untuk pelampiasan kekosonganku.Lain tidak. Cinta? Taik.
                     
      Mungkin saja, buku ini bagi orang dewasa hanya sebagai entertainment saja. Tapi bagi orang muda yang sedang mencari jati diri, yang belum matang, pilihan kata penulis buku akan menjadi semacam “ayat suci” yang akan menentukan sikapnya kelak. Maka, kekasaran jiwa, kevulgaran yang telanjang, sikap tak mengenal kehalusan bahasa dan kesantunan kata, akan berpotensi semakin merusak mental bangsa kita (yang sudah rusak ini) untuk jangka panjang. Saya rasa Muhidin M. Dahlan akan turut bertanggung jawab untuk hal ini.
                     
      d. Menawarkan Kegelapan
                      Hal yang paling mendasar yang ditawarkan penulis, adalah kegelapan. Betapa Nidah Kirani digambarkan mengalami kekosongan jiwa dan pikiran setelah melalui petualangannya yang hancur-hancuran (hal. 243). Tidak ada tawaran secercah sinar yang bisa membimbing. Buku ini menawarkan kehampaan, kekosongan, ketiadaan. Nihil.
                      Dalam dunia filsafat, kekosongan dan kegelapan adalah ciri khas dari sastra yang beraliran eksitensialisme. Dan itu, sebenarnya bukan lagi pemberontakan terhadap agama, tetapi malah sebuah agama alternatif yang sengaja dibuat oleh para eksistensialis, untuk menjadi pembimbing kehidupan dalam situasi modern yang chaos. McElroy (1972:36) seorang penulis eksistensialis, ketika menggambarkan siapa itu kaum eksistensialis, dia mengatakan,”…a group of thinkers who are attempting to develop an alternative religious discipline as a guide for living in the chaos of modern world.”                                                
                      Maka dari itu, tawaran Muhidin M. Dahlan sebenarnya adalah suatu agama alternatif. Dia bikin agama baru. Tuhannya adalah hawa nafsu manusia. Mungkin Muhidin adalah nabinya, yang sedang giat menggembar-gemborkan ajaran yang kafir kepada umat manusia, agar umat manusia bertaklid buta dan mengekor kepadanya menuju kegelapan yang abadi. Mengerikan.

      Posted By UnknownRabu, Oktober 05, 2011